JKT48 sudah membuat loncatan baru. Ya, audisi pencarian generasi kedua JKT48 telah dibuka sampai 31 Agustus nanti.
Melihat fenomena yang terjadi beberapa saat setelah pengumuman audisi, saya jadi penasaran, sebenarnya apa motivasi (mayoritas) calon peserta untuk mengikuti audisi JKT48 ini? Sudahkah mereka menimbang-nimbang semua konsekuensi menjadi anggota idol group JKT48 yang begitu berat dan tidak main-main?
Dunia grup idola yang diperkenalkan pertama kali oleh JKT48 membuat shock culture yang tidak hanya terjadi oleh penggemarnya, namun juga calon peserta audisi. Kebanyakan dari mereka berpikir tidak ada salahnya mencoba ikut audisi, siapa tahu beruntung. Ya, memang tidak ada salahnya. Namun sudahkah mereka mengerti seluk beluk dunia 48 family yang begitu kejam? Sudahkah mereka mengerti apa itu idol group JKT48?
Tahukah mereka bahwa juri yang mereka hadapi nanti jika mereka lolos sampai audisi final adalah seorang Yashushi Akimoto? Atau jangan-jangan mereka tidak tahu siapa dia?
Jika mereka tahu seluk beluk 48 family, pasti mereka tahu bahwa beliau adalah produser dari 48 family, sekaligus yang menciptakan seluruh lirik lagu 48 family yang jumlahnya mencapai 500-an lagu. Dia seorang master di bidang seni musik. Bisakah mereka menampilkan yang terbaik di depan sang master ini?
Saya yakin tidak semua calon peserta mengerti golden rules 48 family. Mungkin yang mereka tahu hanya dilarang berpacaran, yang memang peraturan paling berat dan sulit, apalagi untuk orang Indonesia seperti kita (if you know what i mean). Saya harap tidak ada lagi pacaran diam-diam
Tahukah mereka kalau latihan member JKT48 begitu berat? JKT48 adalah idol group, bukan girlband yang latihannya cuma mau tampil saja. JKT48 latihan setiap hari, berjam-jam, dari sore sampai tengah malam. Bahkan jika diberikan materi latihan fisik, pemanasannya adalah sit up ratusan kali!
Jelas, menjadi member JKT48 harus mempunyai fisik yang kuat. Apakah mereka siap?
Latihan fisik atau yang biasa disebut physical training oleh para member juga menjadi salah satu yang paling ditakutkan. Sudah banyak member yang mengeluhkan beratnya latihan fisik, saya kasih tau salah satunya yaitu salah satu tweet dari Ochi, klik disini
Dan inilah salah satu foto kegiatan latihan JKT48, terlihat Ve sedang stretching (peregangan otot). Teman-teman bisa menyimpulkan sendiri bagaimana suasana latihan mereka
Member JKT48 generasi pertama juga sudah merasakan pengalaman pahit selama menjadi member JKT48. Dari jatuh di panggung hingga jatuh sakit. Contohnya Stella, yang harus di opname karena fisiknya drop. Fans pun memberikan apresiasi dan doa saat itu melalui hashtag yang menjadi Trending Topic di twitter
Contoh lain adalah Ochi, yang tiba-tiba pingsan saat sesi handshake di teater. Memang hanya pingsan sebentar, namun itulah bukti nyata beratnya menjadi anggota JKT48. Inilah tweet dari Ochi sendiri mengenai pengakuannya kalau dia pingsan, https://twitter.com/ochiJKT48/status/214013548874051584
JKT48 juga produktif dalam menghasilkan lagu. Bayangkan, mereka sudah mengcover 21 lagu hanya dalam waktu 8 bulan! Dan tiap lagu direkam dalam beberapa versi, karena sistem rolling yang berlaku di JKT48, jadi tiap lagu harus ada beberapa versi dengan komposisi suara member yang berbeda-beda. Bisa dibayangkan betapa rajinnya JKT48 melakukan sesi rekaman, dan tentunya butuh stamina dan kualitas suara yang konstan. Sudah berpikirkah para calon peserta audisi ke arah sana?
Member JKT48 generasi pertama juga sangat berjuang keras dalam mempersiapkan penampilan teater perdana mereka bulan Mei lalu. Satu setengah bulan mereka tidak tampil di televisi demi latihan keras dan rekaman rutin. Berikut video yang sekilas menceritakan perjalanan mereka menuju teater perdana.
Melihat fenomena yang terjadi beberapa saat setelah pengumuman audisi, saya jadi penasaran, sebenarnya apa motivasi (mayoritas) calon peserta untuk mengikuti audisi JKT48 ini? Sudahkah mereka menimbang-nimbang semua konsekuensi menjadi anggota idol group JKT48 yang begitu berat dan tidak main-main?
Dunia grup idola yang diperkenalkan pertama kali oleh JKT48 membuat shock culture yang tidak hanya terjadi oleh penggemarnya, namun juga calon peserta audisi. Kebanyakan dari mereka berpikir tidak ada salahnya mencoba ikut audisi, siapa tahu beruntung. Ya, memang tidak ada salahnya. Namun sudahkah mereka mengerti seluk beluk dunia 48 family yang begitu kejam? Sudahkah mereka mengerti apa itu idol group JKT48?
Tahukah mereka bahwa juri yang mereka hadapi nanti jika mereka lolos sampai audisi final adalah seorang Yashushi Akimoto? Atau jangan-jangan mereka tidak tahu siapa dia?
Jika mereka tahu seluk beluk 48 family, pasti mereka tahu bahwa beliau adalah produser dari 48 family, sekaligus yang menciptakan seluruh lirik lagu 48 family yang jumlahnya mencapai 500-an lagu. Dia seorang master di bidang seni musik. Bisakah mereka menampilkan yang terbaik di depan sang master ini?
Saya yakin tidak semua calon peserta mengerti golden rules 48 family. Mungkin yang mereka tahu hanya dilarang berpacaran, yang memang peraturan paling berat dan sulit, apalagi untuk orang Indonesia seperti kita (if you know what i mean). Saya harap tidak ada lagi pacaran diam-diam
Tahukah mereka kalau latihan member JKT48 begitu berat? JKT48 adalah idol group, bukan girlband yang latihannya cuma mau tampil saja. JKT48 latihan setiap hari, berjam-jam, dari sore sampai tengah malam. Bahkan jika diberikan materi latihan fisik, pemanasannya adalah sit up ratusan kali!
Jelas, menjadi member JKT48 harus mempunyai fisik yang kuat. Apakah mereka siap?
Latihan fisik atau yang biasa disebut physical training oleh para member juga menjadi salah satu yang paling ditakutkan. Sudah banyak member yang mengeluhkan beratnya latihan fisik, saya kasih tau salah satunya yaitu salah satu tweet dari Ochi, klik disini
Dan inilah salah satu foto kegiatan latihan JKT48, terlihat Ve sedang stretching (peregangan otot). Teman-teman bisa menyimpulkan sendiri bagaimana suasana latihan mereka
Contoh lain adalah Ochi, yang tiba-tiba pingsan saat sesi handshake di teater. Memang hanya pingsan sebentar, namun itulah bukti nyata beratnya menjadi anggota JKT48. Inilah tweet dari Ochi sendiri mengenai pengakuannya kalau dia pingsan, https://twitter.com/ochiJKT48/status/214013548874051584
JKT48 juga produktif dalam menghasilkan lagu. Bayangkan, mereka sudah mengcover 21 lagu hanya dalam waktu 8 bulan! Dan tiap lagu direkam dalam beberapa versi, karena sistem rolling yang berlaku di JKT48, jadi tiap lagu harus ada beberapa versi dengan komposisi suara member yang berbeda-beda. Bisa dibayangkan betapa rajinnya JKT48 melakukan sesi rekaman, dan tentunya butuh stamina dan kualitas suara yang konstan. Sudah berpikirkah para calon peserta audisi ke arah sana?
Member JKT48 generasi pertama juga sangat berjuang keras dalam mempersiapkan penampilan teater perdana mereka bulan Mei lalu. Satu setengah bulan mereka tidak tampil di televisi demi latihan keras dan rekaman rutin. Berikut video yang sekilas menceritakan perjalanan mereka menuju teater perdana.
Teman-teman yang ingin mengikuti audisi generasi kedua, suatu saat kalian juga akan merasakan perjuangan seperti video di atas, terutama jika nanti JKT48 berganti setlist. Kalian harus kompak dengan puluhan anggota lain dalam satu visi dan misi, untuk memberikan penampilan terbaik di teater. Apalagi dengan adanya generasi kedua, JKT48 jadi semakin mudah menyelenggarakan teater, karena sistem rolling jadi lebih mudah dilakukan dengan anggota yang banyak. Bukan tidak mungkin JKT48 akan mengikuti jejak kakaknya, yaitu menyelenggarakan teater setiap hari, atau mungkin setidaknya setiap akhir pekan. Apakah teman-teman sudah mempersiapkan mental menuju perjuangan yang Maha Berat itu? Masih banyak lagi "kekejaman" dunia grup idola yang kebetulan member JKT48 generasi pertama belum merasakannya, namun mungkin saja akan mereka (dan kalian calon member JKT48) rasakan suatu saat nanti. Misalnya adalah akushukai event seperti yang dilakukan AKB48. Masing-masing member ada barisan antrean tersendiri, dan fans yang mengoshikan mereka masing-masing akan mengantre untuk berjabat tangan dan mengobrol dengan sang oshi selama kurang lebih 2-3 menit. Bukan tidak mungkin JKT48 akan ada acara seperti itu suatu saat nanti, sehingga akan terlihat jelas member mana yang populer, mana yang kurang populer,dengan melihat jumlah fans yang mengantre. Jika teman-teman menjadi member JKT48 dengan antrean paling sepi saat akushukai event, siapkah mental teman-teman? Bisakah teman-teman bangkit kembali untuk membuktikan kalau teman-teman pantas diidolakan? Well, artikel ini sama sekali tidak bertujuan untuk menakut-nakuti teman-teman yang ingin ikut audisi. Namun penulis ingin bahwa calon member JKT48 generasi kedua memang bertekad kuat untuk menjadi seorang idola, bukan selebriti. Memangnya apa bedanya idola dan selebriti? Selebriti adalah orang yang menghibur hanya dikarenakan orientasi uang dan popularitas. Sehingga tidak jarang mengumbar sensasi. Tak apa prestasi minim, asalkan banyak dibicarakan di masyarakat. Berbeda dengan idola. Seorang idola berdedikasi tinggi dalam profesinya menjadi seorang entertainer. Ia menghibur karena semata-mata ia cinta terhadap pekerjaannya dan juga fans-nya. Seorang idola terkenal karena prestasinya, bukan karena ia membuat sensasi. Jika teman-teman membaca artikel ini dengan seksama sampai akhir, dan tekad teman-teman tetap bulat untuk mengikuti audisi generasi kedua JKT48, maka cikal bakal mental seorang idola sudah terbentuk dalam hati kalian, Berjuanglah, fans JKT48 menunggu kehadiranmu bersama member baru lainnya di generasi kedua nanti Namun jika teman-teman menjadi ragu, pikirkan lagi, karena jalan menuju sukses bukan hanya lewat JKT48 saja.
Tidak ada komentar